JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pendidikan dunia EF
English First mengumumkan laporan komprehensif pertama, tentang indeks
kemampuan berbahasa Inggris atau EF English Proficiency Index (EF EPI)
di 44 negara. Bahasa Inggris di negara-negara itu bukan merupakan bahasa
ibu atau pertama yang digunakan.
Kemampuan bahasa Inggris di Indonesia berada sangat rendah di urutan ke-34, sedangkan Malaysia tembus di urutan ke-9.
EF
EPI merupakan indeks pertama yang membandingkan kemampuan berbahasa
Inggris orang dewasa di berbagai negara. Indeks ini menggunakan data uji
unik (metodologi khusus) pada lebih dari dua juta orang di 44 negara,
yang menggunakan tes gratis secara online selama kurun waktu tiga tahun
(2007-2009).
Dengan nilai ekonomis yang telah dihabiskan
untuk belajar bahasa Inggris pada sektor swasta, kemampuan berbahasa
Inggris negara Asia di bawah perkiraan.
India sekarang adalah
tidak lebih cakap berbahasa Inggris dibandingkan dengan China, walaupun
mempunyai warisan sebagai kolonial Inggris dan reputasi sebagai negara
berbahasa Inggris.
Tentu sangat sulit mengestimasi jumlah pasti
pengguna bahasa Inggris di kedua negara tersebut. Survei menunjukkan
jumlah yang hampir sama. China diperkirakan akan melampaui India di
beberapa tahun mendatang.
EF English Proficiency Index
juga menunjukkan fakta menarik, korelasi antara kemampuan berbahasa
Inggris dengan pendapatan nasional per orang di negara tersebut.
Korelasinya jelas terlihat antara tingginya tingkat pendidikan dan
kemapanan bidang ekspor negara bersangkutan.
"Di era
kompetisi dan ekonomi global, kemampuan berbahasa Inggris adalah mutlak
diperlukan untuk bekerja" kata Bill Fisher, Presiden divisi online EF
Englishtown.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar